Melihat Proses Peternakan Sapi di Negara BrazilBrazil berhasil menjadi negara dengan populasi sapi yang unggul di dunia. Seperti apa peternakan sapi di negara Brazil ini? Simak ulasan berikut.

Secara umum, Brazil lebih dikenal dengan sepak bolanya. Namun dibalik itu, Brazil menyimpan keberhasilan dalam peternakan sapi. Negara ini menjadi salah satu negara yang paling unggul di dunia dalam hal populasi sapi. Hingga saat ini Brazil memiliki 253 juta ekor sapi.

Dengan populasi tersebut, Brazil mampu memproduksi daging sapi sekitar 10 juta ton setiap tahunnya. Bahkan saat ini sudah dapat melakukan ekspor daging sapi ke negara lain. Jenis sapi yang ada di peternakan Brazil adalah persilangan dari sapi zebu dengan sapi jenis limosin, shorthorn, dan simental.

Proses Peternakan Sapi di Brazil

Iklim tropis yang dimiliki oleh negara Brazil, menjadi salah satu faktor pendukung akan tingkat keberhasilan peternakan tersebut. Selain itu, proses kawin silang dari jenis sapi yang ada, membuat kualitas sapi juga menjadi lebih baik.

1. Proses Breeding
Negara Brazil memiliki tingkat konsumsi daging per kapita sebesar 40 hingga 50 kg. Penduduk negara ini memang lebih banyak mengkonsumsi daging dibandingkan makanan pokok lainnya. Tidak heran jika negara ini memiliki peternakan sapi yang besar.

Dalam pengelolaannya, dikenal dengan adanya proses breeding. Di peternakan ini, proses breeding menggunakan sistem pastural, yaitu sapi-sapi akan dilepaskan di area padang penggembalaan. Sapi juga hanya diberi pakan full grazing atau hanya boleh memakan rumput di padang.

Untuk tambahan vitamin, akan diletakkan pada tempat-tempat tertentu di sepanjang padang penggembalaan. Tujuan diberikan vitamin adalah untuk menunjang proses pertumbuhan sapi, agar mendapatkan nutrisi yang cukup. Vitamin ini penting untuk indukan sapi yang menyusui anaknya.

Pemberian vitamin dan juga mineral tersebut, juga memiliki manfaat untuk mencegah kasus hypocalcemia atau adanya gangguan metabolisme, terutama pada indukan sapi. Kasus ini biasanya muncul pada sewaktu, sebelum, dan beberapa jam setelah melahirkan.

2. Proses Pembibitan
Proses breeding yang dilakukan di area penggembalaan, secara langsung akan berhubungan dengan proses pembibitan. Dengan penggembalaan tersebut, proses pembibitan menjadi lebih efisien dan biayanya lebih murah. Bibit sapi yang dihasilkan juga berkualitas.

Alasannya adalah, sapi-sapi tidak dimasukkan dalam kandang atau diberikan pakan khusus sehingga biaya lebih efisien. Para pengelola peternakan sapi di Brazil, benar-benar fokus pada breeding agar menghasilkan anakan sapi berkualitas, bukan untuk penggemukan.

Ketika sapi diberikan pakan khusus, mungkin berat badannya akan mencapai berat maksimal dalam waktu cepat, namun kualitasnya kurang bagus. Breeding di ladang penggembalaan ini, sangat baik untuk tetap menjaga kualitas anak sapi.

3. Proses Penyapihan
Anak-anak sapi yang telah dilahirkan dari indukan sapi, akan masuk pada tahap penyapihan. Untuk penyapihan ini, anak-anak sapi ini akan dikelompokkan antara sapi betina dan sapi jantan. Penyapihan ini juga menjadi tahap pembesaran anak sapi secara terpisah.

Selama sapi disapih, para peternak akan sekaligus menyeleksi mana sapi-sapi betina yang memiliki kualitas unggul. Selanjutnya anak sapi betina pilihan tersebut, akan menjadi calon indukan sapi yang diberikan tanda.

Sapi lainnya yang tidak menjadi indukan, akan digiring ke ladang untuk dipelihara hingga berat badannya mencukupi sebagai sapi potong. Secara umum, peternakan di Brazil berhasil meningkatkan berat badan sapi dalam jangka waktu sekitar 3 bulan saja.

4. Proses Pembesaran Sapi
Perlakuan dan sistem pemeliharaan yang berlaku di Brazil memang berbeda dengan negara lain, termasuk Indonesia. Pada peternakan sapi di negara Brazil, yang menjadi titik fokusnya adalah pembesaran pada pengembangan pertulangan.

Sedangkan untuk proses penggemukan, akan lebih difokuskan pada peningkatan bobot badan sapi dengan memberikan nutrisi tertentu. Jadi bukan hanya asal memiliki bobot besar, namun juga dibarengi dengan kualitas sapi yang bagus.

Hutan tropis yang ada di Brazil, dialihfungsikan sebagai ladang penggembalaan untuk peternakan sapi. Di Brazil sendiri, hutan tropis yang terkenal adalah Amazon. Hingga saat ini hasil peternakan sapi tersebut telah diekspor ke beberapa belahan dunia.

Jumlah sapi yang dihasilkan oleh seluruh peternakan di Brazil, mencapai jumlah 25% dari jumlah populasi sapi di dunia. Tidak heran jika Brazil menjadi negara penghasil sapi terbesar di dunia, dengan kualitas sapi yang unggul.

Negara Latin Lainnya Sebagai Penghasil Sapi Terbesar

Lattinscider – Selain Brazil, negara yang masuk sebagai negara latin lainnya juga memiliki peternakan sapi terbesar. Salah satunya adalah Argentina dan Meksiko. Meskipun belum memiliki populasi sapi sebanyak negara Brazil, namun peternakan di kedua negara tersebut juga cukup berkembang pesat.

1. Argentina
Populasi sapi di negara Argentina ini mencapai sekitar 54 juta ekor sapi. Apabila dibandingkan dengan jumlah populasi sapi dunia, Argentina mencapai 5,4%. Sistem peternakan yang digunakan pada peternakan Argentina juga mirip dengan yang digunakan di Brazil.

Untuk jenis sapi yang dipelihara di peternakan Argentina ini, contohnya adalah Hereford, Shorthorn, Braford, dan lainnya. Dengan adanya kecanggihan teknologi yang semakin maju, semakin meningkatkan keberagaman jenis sapinya.

2. Meksiko
Negara selanjutnya adalah Meksiko. Negara ini memiliki populasi sapi sekitar 17 juta ekor, yang tersebar di beberapa peternakan. Sapi-sapi tersebut dikembangkan serat digemukkan, kemudian di ekspor ke negara lain. Hingga saat ini Meksiko telah mengekspor sapi ke banyak negara.

Jenis sapi yang dikembangkan oleh beberapa peternakan di Brazil ini antara lain Angus, Limosin, Brahman, dan jenis sapi yang lainnya. Sistem pemeliharaan yang digunakan tidak berbeda jauh dengan negara Brazil maupun Argentina, yaitu dengan sistem pastural.

Negara Latin penghasil sapi terbanyak adalah Brazil dengan populasi 25% dari total populasi sapi dunia. Selain itu juga terdapat Argentina dan Meksiko sebagai penyumbang populasi sapi yang cukup tinggi. Iklim yang bagus dan proses peternakan yang baik, meningkatkan jumlah dan kualitas sapi di negara ini.