Pengolahan Sampah Dapat Menggunakan Teknologi Digital – Kesehatan dari setiap masyarakat juga dipengaruhi kesehatan lingkungan. Salah satu dengan membuang sampah pada tempatnya ataupun mendaur ulang sampah. Dalam pengolahan sampah menggunakan teknologi, memiliki beberapa cara mengolah sampah yaitu teknologi pembakaran atau disebut dengan incinerator. Salah satu metode yang menghasilkan logam dari uap yang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik.

Metode lain dalam pengolahan sampah yauitu teknologi daur ulang yang memanfaatkan sampah dijadikan produk baru yang dapat digunakan kembali. Selain itu kedua metode itu juga terdapat teknologi pengomposan, yang berbahan sampah organik, metode ini biasa dimanfaatkan bagi ibu rumah tangga. Sampah organic rumahan seperti kulit bawang dan sampah sayuran dapat dijadikan pupuk kompos.

Hingga saat ini banyak berbagai pihak yang berusaha mengembangkan teknologi dalam mengelola sampah. Salah contoh yaitu teknologi yang ramah lingkungan mengubah sampah menjadi bahan bakar hingga pakan ternak. Teknologi digital juga berkontribusi di dalam mengelola sampah, beberapa platform digital yang membantu mengelola sampah yaitu:

1. Teknologi pertama
Yang menjadikan teknologi pertama dalam pengolahan sampah adalah Creasolv, metode yang mampu mengelola sampah plastik yang dapat digunakan menjadi bahan baku dalam pembuatan plastik kembali. Proses dalam teknologi ini adalah dengan mengumpulkan sampah plastik, kemudian disalurkan ke tempat yang menerapkan teknologi ini. Sampah tadi akan dihluskan dengan mencacah yang harus dibersihkan terlebih dahulu. Cacahan plastik akan dilarutkan menggunakan zat polimer yang akan membentuk sperti butiran plastik. Butiran tersebut yang menjadi bahan membuat plastik baru.

2. Teknologi Trashpresso
Sebuah teknologi berupa alat yang dapat mengolah sampah plastik menjadi sebuah produk banguna. Contoh produk bangunan adalah batako, ubin hingga genteng. Proses yang akan dilalui dengan mengumpulkan sampah, mencuci dan melaui beberapa taham]p untuk merombak plastik menjadi produk.

3. Aplikasi Mallsampah
Aplikasi ini berdiri pada tahun 2015 di Makassar dan menjadi startup yang dikelola oleh pengusaha perusahaan. Proses pengelolaan menggunakan handphone ini dengan mendownload terlebih dahulu aplikasi yang bisa digunakan pada android. Aplikasi ini sebagai wadah dalam pengumpulan smpah baik itu rumahan atau kantoran yang akan diperjual belikan kepada pemulung. Pada aplikasi ini juga pengguna dapat melihat dan membeli produk yang sudah dipastikan aman terhadap lingkungan.

4. Teknologi Dispenser Mas Eco
Teknologi ini adalah dispenser air minum untuk mengisi ulang. Sehingga harus memiliki botol minum sendiri atau tumbler agar mengurangi sampah botol plastik. Sistem yang sudah dirancang menggunakan komputerisasi. Diharapkan teknologi seperti ini dapat dikembangkan dan disediakan pada tempat umum yang ramai. Sehingga banyak orang yang menyadari pentingnya minum air dan mengurangi sampah kemasan botol plastik.

5. Teknologi TOSS
Teknologi ini merupakan kepanjangan dari Tempat Olah Sampah Setempat. Metode yang digunakan pada teknologi ini adalah menggunakan listrik yang mengelola sampah organic sekitar. Sampah yang dapat diolaha seperti daun, ranting, rumput yang akan diolah menjadi listrik sebagai sumber energi. Pencipta teknologi ini adalah pemerintah daerah Klungkun bersama dengan STT PLN. Sampah rumah tangga organic juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan yang dapat menambah ekonomi dari suatu lingkungan tersebut.

6. Aplikasi Gringgo
Aplikasi ini dikenal pada tahun 2014, didirikan oleh starup di Bali. Aplikasi ini bertugas untuk memberi informasi mengenai tempat untuk membuang sampah yang paling dekat. Guna membantu para pemulung terdekat dalam mengelola sampah dan diaur kembali. Aplikasi ini menawarkan hadiah bagi semua pihak yang terkait dalam pengelolaan sampah seperti pemulung, orang yang membuang sampah, dan pihak yang mendaur. Keterangan hadiah yang didapat akan diterima dengan melihat keterangan pad splikasi tersebut.

7. Aplikasi Angkuts
Sama dengan model starup lain, Angkuts adalah aplikasi pengelola sampah. Aplikasi ini didirikan oleh pemuda asal Pontianak. Sesuai dengan namamya Angkuts menyediakan layanan dalam pengangkutan sampah. Melihat semua aktivitas serba digital maka Angkuts juga memudahkan para pengguna dalam membuang sampah. Semua jenis sampah yang dihasilkan oleh kantor, hotel, perumahan bahkan kost. Aplikasi ini juga menawarkan hadiah dengan memberikan saldo DANA yang terdapat pada aplikasi Angkuts.

8. Aplikasi Sampah Muda
Berkembangnya starup yang menjadi salah satu pekerjaan yang sedang dikembangkan oleh kebanyakan orang membuat Sampah Muda juga turut andil di dalamnya. Inovasi yang diterapkan oleh aplikasi ini adalah sebagai jembatan antara penghasil sampah dengan pihak pendaur ulang. Sehingga pendaur tidak repot mencari bahan baku dalam produk, dan penghasil sampah juga dapat memberikan manfaat. Ada beberapa sampah yang tergolong dapat didaur ulang yaitu metal dan jenis logam lain, elektronik, kaca, kertas hingga minyak goreng bekas. Dengan menyalurkan sampah pada pendaur makan akan diberi poin yang dapat ditukarkan menjadi gopay hingga token listrik.

9. Teknologi menggunakan bahan bakar dari limbah plastik
Karya mahasiswa UGM yang memenangkan juara dunia karena inovasi mobil menggunakan bahan bakar limbah plastik yang tidak menggunakan gas dalam proses pembakaran. Selain itu inovasi juga dapat menyerap karbondioksida yang terletak pada knalpot sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.

Semakin berkembangnya inivasi teknologi dalam pengelohan sampah akan dapat menekan dampak pencemaran lingkungan. Selain itu dengan mengurangi sampah dengan membawa tempat makan, botol minum, menggunakan pipet dan alat makan yang tidak terbuat dari plastik sekali pakai akan dapat mengurangi pencemaran sampah. Melindungi tempat tinggal akan menjauhkan dari bencana alam seperti banjir yang disebabkan sampah yang dibuang sembarangan.